Banyak orang diantara kita yang
sukses melesat bagaikan pesawat terbang sedang meluncur tinggi keatas awan. Banyak
juga diantara kita yang kehidupannya masih kesulitan. Tak jarang, masalah pun sering
menimpanya. Iya kan?
Honestly, kesuksesan memang Allah yang izinkan. Tapi tentu melalui ikhtiar kita. Jika tak pernah punya harapan dan mimpi, serta tak pernah berani mewujudkannya, mungkin kesuksesan bullshit bisa didapat.
Ada sisi lain yang jarang kita sadari. Mencapai kesuksesan, tak hanya ikhtiar dan do’a yang perlu kita lakukan. Ada kekuatan lain yang bisa membuat impian dan kesuksesan kita melesat cepat bagaikan pesawat tempur yang sedang meluncur kencang. Kekuatan ini bisa mendorong ikhtiar dan do’a kita semakin hebat.
Kekuatan ini, membuat rezeki dan kebahagiaan kita seolah mengalir banjir. Seperti sedang kebanjiran. Orang banyak bilang “Kebanjiran Rezeki”. Kekuatan apa itu?
Itulah kekuatan “Orang Tua”. Yes! Kekuatan Orang Tua. Bakti kepada mereka, dan do’a restu dari mereka. Bukankah Allah akan memberi restu jika Orang Tua kita juga merestui apa yang kita lakukan?
Perhatikan disekitar kita. Orang – orang yang hidupnya selalu berbakti dan berbuat baik kepada orang tua. Kebaikan demi kebaikan hadir dalam hidupnya. Rezekinya seolah mudah. Sehingga kesuksesan yang dia raih.
Perhatikan juga orang – orang disekitar kita. Mereka yang sering merepotkan orang tuanya, mereka yang sering membuat sakit hati orang tuanya, mereka yang sering membuat orang tua nya menangis. Kehidupan mereka seret. Kesulitan demi kesulitan hadir di kehidupannya. Rezeki pun terlihat seret menghampiri nya.
Ada yang bilang “mas, tetangga saya sukses mobilnya banyak. Dia gak pernah bakti lho sama orang tuanya”. Saya jawab, ya bisa saja. Tapi keberkahan tak hadir di dalam kehidupannya. Itu pasti! Jika harta dan apa yang kita capai tak berkah, lama – lama akan sering ketemu masalah. Kebahagiaan tak hadir di dalam jiwanya. Lama – lama harta dan pencapaian yang di raih akan rontok terkikis oleh kehidupannya. Itulah sebab tak pernah berbakti kepada Orang Tuanya.
Saya banyak menemui orang, mereka bilang bakti kepada orang tua itu penting. Tapi nyatanya ucapan dia tak selaras dengan kenyataannya. Dia sering membuat orang tuanya kerepotan. Contoh yang paling marak, Orang Tua dijadikan pengasuh anaknya. Bagaimanapun itu sama saja dengan menjadikan Orang Tua Babysitter. Parah!
Banyak juga yang bilang mereka bakti kepada orang tua nya tapi tak selaras dengan perilakunya. Contohnya, banyak mereka yang merepotkan Orang Tua nya. Dari mulai membersihkan rumah, menyuci pakaian, menyuci piring. Keterlaluan! ( maaf ) ini sama dengan menjadikan dia Pembantu Rumah Tangga. Kelewatan!
Bagaimana bisa hidup sukses dan bahagia jika orang tua sendiri dibikin seret, dibikin susah, dibikin repot?
Maka inilah kekuatan yang bisa menjadikan mimpi kita, rezeki kita, kesuksesan kita hadir melesat bagaikan pesawat yang meluncur diatas awan. Inilah kekuatan “Orang Tua”.
Mulailah peluk orang tua kita, ucapkan maaf selama ini kita telah banyak merepotkannya. Mulailah berbakti kepada mereka. Dan mohon do’a restu nya. Sampaikan mimpi – mimpi kita. Mintalah do’a dan restunya. InsyaAllah jika orang tua sudah merestui, Allah pun turut merestui langkah kita. Dan bersiaplah hidup melesat!
Honestly, kesuksesan memang Allah yang izinkan. Tapi tentu melalui ikhtiar kita. Jika tak pernah punya harapan dan mimpi, serta tak pernah berani mewujudkannya, mungkin kesuksesan bullshit bisa didapat.
Ada sisi lain yang jarang kita sadari. Mencapai kesuksesan, tak hanya ikhtiar dan do’a yang perlu kita lakukan. Ada kekuatan lain yang bisa membuat impian dan kesuksesan kita melesat cepat bagaikan pesawat tempur yang sedang meluncur kencang. Kekuatan ini bisa mendorong ikhtiar dan do’a kita semakin hebat.
Kekuatan ini, membuat rezeki dan kebahagiaan kita seolah mengalir banjir. Seperti sedang kebanjiran. Orang banyak bilang “Kebanjiran Rezeki”. Kekuatan apa itu?
Itulah kekuatan “Orang Tua”. Yes! Kekuatan Orang Tua. Bakti kepada mereka, dan do’a restu dari mereka. Bukankah Allah akan memberi restu jika Orang Tua kita juga merestui apa yang kita lakukan?
Perhatikan disekitar kita. Orang – orang yang hidupnya selalu berbakti dan berbuat baik kepada orang tua. Kebaikan demi kebaikan hadir dalam hidupnya. Rezekinya seolah mudah. Sehingga kesuksesan yang dia raih.
Perhatikan juga orang – orang disekitar kita. Mereka yang sering merepotkan orang tuanya, mereka yang sering membuat sakit hati orang tuanya, mereka yang sering membuat orang tua nya menangis. Kehidupan mereka seret. Kesulitan demi kesulitan hadir di kehidupannya. Rezeki pun terlihat seret menghampiri nya.
Ada yang bilang “mas, tetangga saya sukses mobilnya banyak. Dia gak pernah bakti lho sama orang tuanya”. Saya jawab, ya bisa saja. Tapi keberkahan tak hadir di dalam kehidupannya. Itu pasti! Jika harta dan apa yang kita capai tak berkah, lama – lama akan sering ketemu masalah. Kebahagiaan tak hadir di dalam jiwanya. Lama – lama harta dan pencapaian yang di raih akan rontok terkikis oleh kehidupannya. Itulah sebab tak pernah berbakti kepada Orang Tuanya.
Saya banyak menemui orang, mereka bilang bakti kepada orang tua itu penting. Tapi nyatanya ucapan dia tak selaras dengan kenyataannya. Dia sering membuat orang tuanya kerepotan. Contoh yang paling marak, Orang Tua dijadikan pengasuh anaknya. Bagaimanapun itu sama saja dengan menjadikan Orang Tua Babysitter. Parah!
Banyak juga yang bilang mereka bakti kepada orang tua nya tapi tak selaras dengan perilakunya. Contohnya, banyak mereka yang merepotkan Orang Tua nya. Dari mulai membersihkan rumah, menyuci pakaian, menyuci piring. Keterlaluan! ( maaf ) ini sama dengan menjadikan dia Pembantu Rumah Tangga. Kelewatan!
Bagaimana bisa hidup sukses dan bahagia jika orang tua sendiri dibikin seret, dibikin susah, dibikin repot?
Maka inilah kekuatan yang bisa menjadikan mimpi kita, rezeki kita, kesuksesan kita hadir melesat bagaikan pesawat yang meluncur diatas awan. Inilah kekuatan “Orang Tua”.
Mulailah peluk orang tua kita, ucapkan maaf selama ini kita telah banyak merepotkannya. Mulailah berbakti kepada mereka. Dan mohon do’a restu nya. Sampaikan mimpi – mimpi kita. Mintalah do’a dan restunya. InsyaAllah jika orang tua sudah merestui, Allah pun turut merestui langkah kita. Dan bersiaplah hidup melesat!
Semoga bermanfaat, salam bahagia!
-Fahmi Hakim-
-Fahmi Hakim-
Mengundang jadi pembicara hubungi > Fahmi
Baca tulisan lain disini > Article Archive
Ngobrol bareng saya disini > Twitter @me_fahmi
Inspiring mas..selama ini aku sering acuhkan org tua. Makasih tulisan ini reminder.
BalasHapusSama2. Saling mengingatkan yaa..qt bahagiakan org tua qt. Makasih :)
HapusBagus tulisan nya. Mamah bangga. Pemikiran mu udh sampai tahap kematangan a. Terus belajar menulis dan menginspirasi orang ya. From your mam
BalasHapusIni bimbingan mu mam..doakan dan bimbing terus yaa. Love u mam
HapusSetuju! Thx bro fahmi. Berbakat juga ye nulis :D
BalasHapusDirimu lebih berbakat broo :)
HapusSalam kenal mas Fahmi, nice post, apalagi langsung dibaca sama sang Ibunda.
BalasHapusSemoga suksemulia, dalam keberkahan dari Allah.
Tadi lihat alamat webnya dari TL kek Jamil.
Nice ternyata...kerON.
Andy
Suatu kehormatan bagi saya di comment oleh auditor+trainer sekelas pak Andy :)
HapusMaaf baru dibalas karena baru saya cek.
Terimakasih banyak ya pak andy. salam kenal balik dari saya.
Semoga SuksesMulia dan keberkahan menyertai Pak Andy juga.
Giliran saya main - main ke web Pak Andy :)