Sering kali kita
merasakan pahit & sulit menjalani kehidupan ini. Terutama ketika berurusan dengan uang. Hutang yang menumpuk, kebutuhan yang semakin
banyak dan
keinginan yang sering mengganggu.
Iya kan ?
Itulah yang terjadi ketika terlalu sibuk mengejar
uang. ketahuilah, uang hanya alat tukar yang seharusnya kita peralat untuk
kebaikan, kebermanfaatan dan berbagai kebutuhan. Bukan sebaliknya malah
uang yang memperalat hidup kita. Jadi serba gadai, seruduk sana sini.
Taukah dari mana asalnya uang (rezeki)? Betul! ALLAH yang punya, ALLAH yang kasih. Kalau tau begitu, kenapa masih terus bekerja demi UANG dan berharap dari pekerjaan selalu
menghasilkan uang? Akan menjadi sulit dan rumit ketika usaha dan pekerjaan
kita tak menghasilkan atau bahkan bangkrut.
Bagaimana baiknya? Ini yang menarik guys! Kalo kita tau dari mana asal uang (rezeki) itu, kita langsung minta sama yang punya nya (ALLAH SWT). Caranya? minta? iya betul minta! Tapi gak malu minta – minta sementara deket sama DIA aja ngga? Mulailah dekati yang punya rezeki (AR-RAZZAQ), mulailah kenalan, meminta maaf selama ini kita melupakanNYA.
Setelah kita dekat denganNYA, yakini bahwa Allah akan menjamin dan mengurus hidup kita, Allah juga yang akan mencukupkan rezeki kita. Maka urusan kita hanya ikhtiar (berusaha). Soal hasil biarlah Allah yang sempurnakan.
Bagaimana baiknya? Ini yang menarik guys! Kalo kita tau dari mana asal uang (rezeki) itu, kita langsung minta sama yang punya nya (ALLAH SWT). Caranya? minta? iya betul minta! Tapi gak malu minta – minta sementara deket sama DIA aja ngga? Mulailah dekati yang punya rezeki (AR-RAZZAQ), mulailah kenalan, meminta maaf selama ini kita melupakanNYA.
Setelah kita dekat denganNYA, yakini bahwa Allah akan menjamin dan mengurus hidup kita, Allah juga yang akan mencukupkan rezeki kita. Maka urusan kita hanya ikhtiar (berusaha). Soal hasil biarlah Allah yang sempurnakan.
Sekarang mulailah bertekad usaha/ikhtiar untuk ibadah dan niat karena ALLAH. Kalo sudah begitu kerjanya sama ALLAH, gak perlu lagi berharap UANG dari pekerjaan kita/pelanggan kita atau dari manusia yang jelas – jelas bukan pemilik kekayaan di dunia ini. Mulailah ikhtiar, sabar. Lakukan saja pekerjaan dan usaha kita. Berfikirlah bahwa ALLAH akan menilai usaha kita, menilai ikhtiar kita dan biarkan ALLAH yang bayar kita, karena melihat kegigihan kita dalam ikhtiar.
So, lakukan yang kita mampu, yang terbaik, biar ALLAH yang bayar. Bertugas yang baik dengan atasan, dengan pelanggan, tapi sungguh – sungguh karena mencari penilaian ALLAH. Bukan penilaian dari atasan juga pelanggan. Karena ALLAH yang gaji kita. Bukan atasan bukan pelanggan, apalagi tuyul. Hehehe
Ada yang tanya “kalo kita ga mengejar uang, kapan kita kaya nya? Susah dong?!” saya jawab "Susah aja apa susah banget?". Hehehe
ALLAH itu maha kaya guys. bagiNYA kasih gaji sama kita tiap
bulan 1M bahkan perhari 1M bukan yg sulit, DIA ga akan sampe bangkrut. Masalahnya, apa kita udah pantes dikasih gaji sama ALLAH sebesar itu?
Buat apa? Dipake apa? Dikasih setengahnya aja (500jt) hari ini jg masih
bingung kan mau dipake apa? Artinya belum sesuai kebutuhan dan belum pantas!
Udahlah, sekarang Action aja. Bismillah. Sambil doa jgn lupa. ntar
ALLAH gaji kita sesuai kepantasan qt. :)
Oke saya tutup tulisan ini dengan kisah perbincangan saya dengan teman lama. "Gue bentar lagi dapet gaji dari tempat kerja" begitu kata kawan saya. lalu dia tanya balik sama saya "kamu kapan gajian nya?" Saya jawab TIAP HARI. "Loh kok bisa, emang siapa yg gaji kamu?" Saya jawab "Ada yang mencukupi kehidupanku sehari - sehari, dialah ALLAH" :)
Oke saya tutup tulisan ini dengan kisah perbincangan saya dengan teman lama. "Gue bentar lagi dapet gaji dari tempat kerja" begitu kata kawan saya. lalu dia tanya balik sama saya "kamu kapan gajian nya?" Saya jawab TIAP HARI. "Loh kok bisa, emang siapa yg gaji kamu?" Saya jawab "Ada yang mencukupi kehidupanku sehari - sehari, dialah ALLAH" :)
-Fahmi Hakim-
Mengundang jadi pembicara hubungi > Fahmi
Baca tulisan lain disini > Article Archive
Ngobrol bareng saya disini > Twitter @me_fahmi
Keren kang menginspirasi sekali..terimakasih tulisannya
BalasHapus