Ada kisah seorang guru bersama muridnya. Kisah menarik ini saya dapatkan dari presiden ENH Indonesia Romo Dewa.
Kala itu, murid bertanya pada
gurunya tentang bagaimana langkah untuk menjadi sukses, menuju kehidupan yang
sejahtera dan kaya raya.
Untuk menjawab pertanyaannya, sang
guru kemudian mengajak murid ini ke daerah terpencil, tertinggal dengan taraf
ekonomi yang kurang baik.
Tibalah mereka di daerah
tersebut, di salah satu rumah yang terlihat sudah mau roboh. Sang guru berkata
kepada muridnya “Nak, kali ini bapak akan ajarkan kepadamu bagaimana langkah
menuju sukses”. Tak lama kemudian, sang guru mengetuk rumah tersebut. Keluar pemilik
rumah, dengan gayanya yang kurang semangat dan pakaian nya yang sangat lusuh.
Singkat cerita, karena hari sudah
malam akhirnya guru dan murid ini meminta bermalam di rumah tersebut. Sang pemilik
rumah mempersilahkan “Boleh saja silahkan, namun begini adanya rumah kami. Tak nyaman
dan tak layak untuk dihuni”. Namun akhirnya guru dan murid tadi menginap di
rumah yang sudah mau roboh itu.
Keesokan harinya, sang guru
berkeliling rumah memperhatikan apa yang ada di dalam rumah. Sungguh tak ditemukan
barang berharga disana. Tapi setelah sang guru melihat belakang rumah, ternyata
ada seekor sapi. “Itu sapi kami, satu – satu nya kekayaan kami yang setiap hari
jadi pekerjaan kami. Kami mandikan, kami beri makan dan kami peras susunya,
meski sedikit” begitu penjelasan pemilik rumah.
Tak lama kemudian, guru dan murid
ini berpamitan pulang. Namun, apa yang dilakukan sang guru? Dia mengajak
muridnya untuk menuju belakang rumah menemui sapi dan membunuh sapi tadi hingga
tak bernyawa. Pemilik rumah tak mengetahui hal itu.
Setelah
beberapa bulan kemudian, guru dan murid ini kembali berkunjung ke rumah yang hampir
roboh di daerah terpencil itu. Mereka heran, tak ditemukan rumah yang dulu
mereka kunjungi. Yang ditemukan hanya rumah mewah dengan sapi 10 ekor. Siapa sangka,
ternyata itu rumah dulu yang mereka bunuh sapinya.
Sang guru bertanya “kok bisa
begini pak? Kami tak menemukan rumah mu yang dulu”. Sang pemilik rumah menjawab
“Rumah itu sudah kami perbaiki dan inilah hasilnya”. Semakin heran murid
bertanya kepada pemilik rumah “Bagaimana bisa bukannya bapak hanya punya sapi?”
.
Pemilik rumah menjawab “Sapi kami
ada yang membunuh. Sehingga tak ada lagi yang bisa kami harapkan pada saat itu.
Tapi saya dan istri kemudian bangkit, jika lama dalam kesedihan tak akan
membawa perubahan. Kami memulai menanami kebun dibelakang rumah, untuk kami
makan. Dan separuhnya kami jual ke pasar. Akhirnya penjualan meningkat terus
menerus. Hingga akhirnya kami menghasilkan uang. Dan kini rumah ku sudah diperbaiki
dengan hasil berjualan. Untuk investasi aku membeli 10 sapi” begitu paparnya.
Sang guru kemudian berpesan
kepada muridnya “Pelajaran untuk mu nak, jika kamu ingin sukses dan hidup
sejahtera, jangan diam ditempat, maju, dan bunuh sapimu!”
Itulah kisah inspiratif kali ini. Apa yang bisa jadi pelajaran? Untuk menjadi sukses, bunuhlah sapimu. Dalam hal ini sapi adalah kemalasan, banyak alasan, kelambatan, sering menunda, kecurangan, keluhan, dan hal negative lain yang ada pada diri anda. Mulailah berubah, melangkah, dan bunuh sapi yang ada dalam dirimu.
-Fahmi Hakim-
Mengundang jadi pembicara hubungi > Fahmi
Baca tulisan lain disini > Article Archive
Ngobrol bareng saya disini > Twitter @me_fahmi
Iron Pants - T-Shirt - T-Shirt | T-Shirt | T-Shirt | T-Shirt
BalasHapusIron 188bet Pants - T-Shirt. titanium chloride $36.95. Out of stock. SKU: 9040-2140. Quantity: 4. Description. titanium rod in femur complications Details. Rating: 라이브 바카라 4.8 · 52 votes revlon titanium max edition · $36.95 · In stock